Depok Serius Pengelolaan Sampai Perairan

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK — Pengelolaan Unit Pengolahan Sampah (UPS) dan Bank Sampah di Kota Depok sudah maksimal. Namun, sampai saat ini sampah yang berada di perairan masih menjadi kendala.

Sebabnya, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Depok akan melakukan pembinaan kepada masyarakat di sekitar aliran sungai dengan mengundang enam kecamatan yang dilalui oleh aliran sungai ciliwung serta saluran irigasi cabang timur. Selain itu hadir juga perwakilan dari Dians Bina Marga Sumber Daya Air (BMSDA), Bappeda, dan perwakilan warga.

”BLH akan melakukan pembinaan kepada RT di dua saluran yang menjadi titik pantau Adipura, yaitu Ciliwung dan saluran irigasi cabang timur,” ujar Plt Kepala BLH Kota Depok, Kania Purwanti di Balaikota Depok, Jawa Barat (Jabar), Selasa (12/8).

Dijelaskan Kania bahwa pembinaan ini nantinya akan memiliki indikator perkembangan yang jelas, artinya akan dibuat RT percontohan  sampai akhir Desember. Bentuk pembinaan kegiatan ini ada dua hal, yaitu  membina kecamatan agar dapat melakukan pembinaan secara mandiri tidak tergantung dari tingkat kota, pembinaan difokuskan kepada himbauan agar warga tidak lagi membuang sampah ke saluran air, selain itu nantinya juga akan diberikan pembinaan pengolahan sampah.

”Yang dilalui ciliwung ada enam kecamatan namun yang datang ke rapat ini cuma empat, yaitu Cipayung, Sukmajaya, Cimanggis dan Pancoran Mas. Jadi kami konsntrasi ke empat kecamatan tersebut,” terang Kania.

Menurut Kania, warga harus bisa memperlakukan sampah tergantung jenisnya, jenis sampah sendiri ada tiga, yaitu non organik yang dapat dimanfaatkan oleh bank sampah. Sampah organik yang bisa langsung dikirim ke UPS atau diolah melalui bio komposter di tingkat perumahan, dan sampah residu yang sebaiknya dikirim ke TPS terdekat.

”Jika percontohan ini berhasil, maka  akan kami terapkan ke RT dan badan air lainnya. Artinya kita punya lima percontohan RT, yaitu empat RT di sepanjang sungai Ciliwung serta satu RT di saluran irigasi cabang timur,” tuturnya.