Kerjasama Pengolahan Sampah Pemkot Depok dengan Tim Osaki Jepang

Setelah berjalan tiga tahun menjalin kerjasama Pemerintah Kota Osaki Jepang, dengan Pemerintah Kota Depok dalam menuntaskan permasalahan sampah di Kota Depok, siang tadi diadakan evaluasi terhadap jalannya kerjasama yang sudah berlangsung sejak April 2012 ini. Evaluasi diadakan pada Kamis (06/11/2014) di Aula Lantai 5 Balaikota Depok dengan dihadiri oleh BLH, DKP, Tim Osaki, serta dinas lain yang terkait.

Kerjasama Pengolahan Sampah Pemkot Depok dengan Tim Osaki Jepang

Kerjasama Pengolahan Sampah Pemkot Depok dengan Tim Osaki Jepang

Selama tiga tahun ini sudah terdapat tiga belas tempat Unit Pengolahan Sampah (UPS) yang mengolah sampah organik yang tersebar di Kota Depok, antara lain UPS Ratujaya, UPS Permat Regency, UPS Merdeka 1 UPS Merdeka 2, UPS Universitas Indonesia, UPS Gunadarma, UPS Bojongsari Baru, UPS Pondok Petir, UPS Balaikota, UPS Cilangkap, UPS Jalan Jawa, UPS TPA 4, dan UPS TPA 3. Dari keseluruh UPS tersebut, pihak tim Osaki menargetkan akan ada penambahan lima UPS organik tambahan sampai bulan Maret tahun 2015.

“Target dari Pemkot Depok sendiri 13 UPS yang sudah ada ditambah 5 UPS tambahan sampai bulan Maret dan Insya Allah akan ditambah lagi 5 tempat UPS yang sampai akhir tahun 2015,” ujar Wijayanto, Kepala BLH.

Sementara itu, kelanjutan dari kerjasama yang sudah terjalin ini akan ditindaklanjuti dengan pembangunan Recycle Center yang direncanakan dibangun di wilayah Grand Depok City (GDC). Awalnya di tempat itu hanya untuk pengolahan sampah anorganik (recycle center) namun Walikota Depok menghendaki tempat tersebut juga sekaligus sebagai tempat pengolahan sampah organik (UPS).

“Luas yang kami targetkan seluas 1800 meter persegi untuk recycle center dimana diantaranya 600 meter persegi untuk tempat UPS,” lanjut Wijayanto.

Selanjutnya, kerjasama yang akan berakhir pada Februari 2015 ini Tim Osaki menghendaki agar pihak Pemkot Depok memberikan laporan terkait jumlah kilo dari kompos yang telah dihasilkan, foto sejumlah UPS, jumlah residu dan kompos yang berhasil diolah, serta jumlah berapa ribu jiwa yang sudah aktif memilah bank sampah se Kota Depok.

“Laporan-laporan itu dibutuhkan untuk laporan kami ke Japan International Coorporation Agency (JICA) Jepang dan Indonesia,” tutur Mr. Tokurey dalam Bahasa Jepang.

sumber : www.depok.go.id